Kekuatan Kata: Menjelajahi Dunia Berhomonim dalam Bahasa Indonesia
Bahasa adalah sebuah sistem yang kompleks dan dinamis, penuh dengan nuansa dan kejutan. Salah satu fenomena menarik yang sering kita jumpai dalam bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, adalah keberadaan kata-kata yang ‘berhomonim’. Istilah ini merujuk pada kata-kata yang memiliki bentuk penulisan dan pelafalan yang sama persis, namun dengan makna yang sama sekali berbeda. Kehadiran homonim ini bisa menjadi sumber kebingungan sekaligus kekayaan dalam berkomunikasi. Mereka menantang kita untuk lebih cermat dalam memahami konteks kalimat agar tidak terjadi salah tafsir.
Artikel ini akan mengajak Anda menyelami lebih dalam dunia homonim dalam Bahasa Indonesia, mengidentifikasi berbagai contoh, menganalisis bagaimana konteks memegang peranan kunci, dan menghargai kerumitan sekaligus keindahan yang mereka tawarkan dalam struktur linguistik kita. Bersiaplah untuk menemukan bagaimana satu kata sederhana bisa membuka gerbang ke berbagai makna yang tak terduga.
Apa Itu Homonim? Membedah Definisi
Secara etimologi, kata "homonim" berasal dari bahasa Yunani kuno: "homos" yang berarti "sama" dan "onyma" yang berarti "nama". Jadi, secara harfiah, homonim adalah "nama yang sama". Dalam konteks linguistik, ini mengacu pada kata-kata yang memenuhi dua kriteria utama:
- **Bentuk Penulisan (Ortografi) yang Sama:** Kata-kata tersebut dieja dengan huruf yang sama persis.
- **Pelafalan (Fonologi) yang Sama:** Kata-kata tersebut diucapkan dengan bunyi yang identik.
- **Makna yang Berbeda:** Meskipun bentuk dan bunyi sama, makna yang terkandung di dalamnya tidak memiliki hubungan semantik sama sekali.
Penting untuk membedakan homonim dari beberapa konsep linguistik yang serupa namun berbeda:
-
Homograf:
Kata-kata yang memiliki bentuk penulisan yang sama tetapi pelafalan dan makna yang berbeda. Contoh: "Apel" (buah) dan "Apel" (upacara). Dalam Bahasa Indonesia, pelafalannya sering kali masih sama, sehingga "apel" sering dianggap homonim. Namun, contoh yang lebih jelas dalam bahasa lain adalah "read" (present tense) dan "read" (past tense) dalam bahasa Inggris. Dalam Bahasa Indonesia, perbedaan pelafalan untuk ejaan yang sama relatif jarang, dan banyak yang kita anggap homograf masih sering dilafalkan sama, menjadikannya homonim.
-
Homofon:
Kata-kata yang memiliki pelafalan yang sama tetapi bentuk penulisan dan makna yang berbeda. Contoh: "Massa" (kumpulan orang) dan "Masa" (waktu). Di sini, ejaannya berbeda. Karena itu, homofon tidak termasuk dalam kategori "berhomonim" dalam artikel ini, yang fokus pada bentuk dan bunyi yang identik.
-
Polisemi:
Kata yang memiliki banyak makna yang saling terkait atau berasal dari satu makna dasar. Berbeda dengan homonim yang maknanya tidak berhubungan, polisemi maknanya masih "berkerabat". Contoh: "Kepala" (bagian tubuh) dan "Kepala" (pemimpin). Kedua makna ini masih terkait karena "kepala" adalah bagian teratas atau yang memimpin. Dalam homonim, makna "bisa" (racun) dan "bisa" (mampu) sama sekali tidak terkait.
Fokus artikel ini adalah pada homonim sejati, yaitu kata-kata yang dieja dan dilafalkan sama persis, tetapi memiliki makna yang sama sekali tidak berhubungan.
Mengapa Homonim Itu Penting?
Homonim memiliki peran yang signifikan dalam Bahasa Indonesia, baik dalam aspek praktis maupun kreatif:
-
Kekayaan Leksikal:
Mereka menunjukkan betapa kayanya kosakata suatu bahasa. Dengan satu bentuk kata, bahasa mampu menyampaikan beberapa ide atau objek yang berbeda, menjadikan bahasa lebih efisien dan ringkas.
-
Potensi Ambiguitas:
Di sisi lain, homonim bisa menjadi sumber ambiguitas atau kesalahpahaman jika konteks tidak cukup jelas. Inilah mengapa kemampuan memahami konteks sangat vital dalam komunikasi yang efektif.
-
Elemen Humor dan Sastra:
Dalam karya sastra, puisi, pantun, atau bahkan lelucon, homonim sering dimanfaatkan untuk menciptakan permainan kata (pun), humor, atau efek artistik tertentu. Kemampuan untuk menafsirkan makna ganda bisa menambah kedalaman apresiasi terhadap suatu teks.
-
Tantangan bagi Pembelajar Bahasa:
Bagi penutur asing yang belajar Bahasa Indonesia, homonim seringkali menjadi salah satu bagian yang paling menantang, karena mereka harus belajar tidak hanya bentuk dan pelafalan kata, tetapi juga berbagai maknanya dan bagaimana konteks mempengaruhi penafsiran.
-
Evolusi Bahasa:
Munculnya homonim bisa menjadi hasil dari berbagai proses linguistik, seperti perubahan makna kata dari waktu ke waktu (pergeseran semantik), atau masuknya kata serapan yang kebetulan memiliki bentuk yang sama dengan kata asli.
Menjelajahi Homonim dalam Bahasa Indonesia: Contoh-Contoh Lengkap
Mari kita selami berbagai contoh homonim yang umum dalam Bahasa Indonesia, lengkap dengan penjelasan makna dan contoh kalimat untuk memperjelas konteks penggunaannya. Setiap contoh akan membuktikan bagaimana satu kata bisa menjadi dua atau bahkan lebih gerbang makna yang berbeda.
1. Bisa
-
Makna 1: Racun
Merujuk pada zat beracun yang dihasilkan oleh hewan tertentu, seperti ular atau kalajengking, yang dapat membahayakan atau mematikan organisme lain.
Contoh Kalimat:
- Ular kobra memiliki **bisa** yang sangat mematikan.
- Korban gigitan kalajengking merasakan nyeri hebat akibat **bisa** yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
- Para peneliti sedang mengembangkan anti-**bisa** untuk berbagai jenis racun.
-
Makna 2: Dapat, Mampu
Menunjukkan kemampuan atau kemungkinan untuk melakukan sesuatu. Sinonimnya adalah "dapat", "mampu", atau "boleh".
Contoh Kalimat:
- Saya **bisa** mengangkat beban seberat 50 kilogram jika berlatih.
- Apakah Anda **bisa** datang ke pesta ulang tahun saya malam ini?
- Dia **bisa** berbicara dalam tiga bahasa dengan lancar.
2. Rapat
-
Makna 1: Pertemuan atau Musyawarah
Kegiatan berkumpulnya beberapa orang atau kelompok untuk membahas suatu masalah, membuat keputusan, atau bertukar informasi.
Contoh Kalimat:
- Para direksi akan mengadakan **rapat** penting besok pagi.
- Hasil **rapat** koordinasi kemarin sudah disampaikan kepada semua divisi.
- Sebelum mengambil keputusan, kami perlu mengadakan **rapat** anggota terlebih dahulu.
-
Makna 2: Dekat, Padat, Tidak Ada Celah
Menggambarkan kondisi sesuatu yang berdekatan atau tersusun dengan sangat padat, tanpa celah atau jarak yang signifikan.
Contoh Kalimat:
- Susunan batu bata itu terlihat sangat **rapat** dan kokoh.
- Mereka duduk berdesakan dalam barisan yang **rapat** di stadion.
- Rumah-rumah di permukiman kumuh itu dibangun sangat **rapat** satu sama lain.
3. Masa
-
Makna 1: Waktu atau Periode Tertentu
Mengacu pada suatu rentang waktu, periode, atau zaman tertentu.
Contoh Kalimat:
- Pada **masa** kecilnya, dia sangat nakal dan suka bermain.
- Ini adalah **masa**-masa sulit bagi perekonomian global.
- Kami merencanakan perjalanan ini jauh di **masa** depan.
-
Makna 2: Adonan atau Olahan
Merujuk pada suatu adonan, campuran, atau bentuk bahan yang belum final, seringkali berupa bubur atau pasta.
Contoh Kalimat:
- Para pekerja mencampur bahan-bahan untuk membuat **masa** semen.
- Setelah digiling, bahan baku itu menjadi **masa** yang kental.
- Dia membentuk **masa** plastisin menjadi berbagai figur lucu.
4. Pukul
-
Makna 1: Memukul atau Mengenai
Tindakan mengayunkan atau menggerakkan suatu benda atau anggota tubuh dengan cepat untuk mengenai atau menghantam sesuatu.
Contoh Kalimat:
- Ia **pukul** bola itu dengan sekuat tenaga hingga melambung jauh.
- Anak kecil itu tidak sengaja **pukul** adiknya saat bermain.
- Petinju itu mencoba **pukul** lawannya di bagian rusuk.
-
Makna 2: Jam atau Waktu
Merujuk pada waktu tertentu dalam sehari, sering digunakan untuk menunjukkan jam.
Contoh Kalimat:
- Pertandingan akan dimulai **pukul** tujuh malam.
- Mereka tiba di bandara tepat **pukul** sembilan pagi.
- Saya harus segera pulang karena sudah **pukul** sebelas.
5. Buku
-
Makna 1: Kitab atau Kumpulan Kertas Tertulis
Merujuk pada sejumlah lembaran kertas yang berjilid, berisi tulisan atau gambar, untuk dibaca, ditulis, atau disimpan.
Contoh Kalimat:
- Saya sedang membaca **buku** novel terbaru yang sangat menarik.
- Tumpukan **buku** di mejanya menunjukkan dia sedang sibuk belajar.
- Perpustakaan itu memiliki koleksi **buku** yang sangat lengkap.
-
Makna 2: Ruas atau Bagian Persendian
Merujuk pada bagian sendi atau ruas pada anggota tubuh, seperti jari, bambu, atau tebu.
Contoh Kalimat:
- Dokter memeriksa setiap **buku** jarinya yang terasa nyeri.
- Batang bambu itu terdiri dari banyak **buku** yang kuat.
- Setelah kecelakaan, ia kesulitan menekuk **buku** lututnya.
6. Tahu
-
Makna 1: Mengerti atau Memiliki Pengetahuan
Mengacu pada keadaan memiliki pemahaman, informasi, atau kesadaran tentang sesuatu.
Contoh Kalimat:
- Saya tidak **tahu** bagaimana cara memperbaiki mesin ini.
- Apakah kamu **tahu** siapa nama presiden pertama Indonesia?
- Dia **tahu** banyak hal tentang sejarah dunia.
-
Makna 2: Makanan dari Kedelai
Merujuk pada makanan yang terbuat dari sari kedelai yang digumpalkan, berbentuk kubus, dan sering digoreng atau diolah menjadi lauk.
Contoh Kalimat:
- Ibu menggoreng **tahu** untuk lauk makan siang.
- Hidangan sate **tahu** itu sangat lezat dan sehat.
- Di pasar, banyak pedagang menjual **tahu** mentah.
7. Kali
-
Makna 1: Sungai Kecil atau Aliran Air
Merujuk pada anak sungai atau aliran air alami yang lebih kecil dari sungai.
Contoh Kalimat:
- Anak-anak suka bermain di tepi **kali** itu.
- Jembatan bambu itu membentang di atas **kali** yang jernih.
- Penduduk desa memanfaatkan air **kali** untuk mengairi sawah.
-
Makna 2: Perkalian atau Frekuensi
Mengacu pada operasi matematika (perkalian) atau menunjukkan berapa banyak suatu kejadian berulang (frekuensi).
Contoh Kalimat:
- Dua **kali** tiga sama dengan enam.
- Saya sudah mengunjungi tempat itu berkali-kali.
- Ini adalah kesempatan terakhirmu, jangan sampai terlewatkan dua **kali**.
8. Jarak
-
Makna 1: Rentang atau Ruang Antara Dua Titik
Mengacu pada spasi atau panjang antara dua objek, lokasi, atau waktu.
Contoh Kalimat:
- **Jarak** antara rumah saya dan kantor cukup jauh.
- Mereka menjaga **jarak** aman saat berkendara di jalan raya.
- Dengan mengukur **jarak**, kita bisa tahu seberapa jauh perjalanan.
-
Makna 2: Nama Pohon (Pohon Jarak)
Merujuk pada tanaman perdu yang bijinya dapat diolah menjadi minyak (minyak jarak).
Contoh Kalimat:
- Pohon **jarak** sering ditanam di pinggir jalan sebagai pagar hidup.
- Minyak dari biji **jarak** dikenal memiliki banyak khasiat.
- Petani itu memanen biji **jarak** untuk dijual ke pabrik.
9. Bunga
-
Makna 1: Kembang atau Bagian Reproduktif Tanaman
Merujuk pada bagian tanaman yang indah, sering berwarna-warni, tempat terjadinya penyerbukan dan pembentukan biji.
Contoh Kalimat:
- Taman itu dipenuhi dengan **bunga** mawar yang harum semerbak.
- Ia memberikan seikat **bunga** kepada ibunya sebagai hadiah.
- Lebah sangat suka menghisap nektar dari **bunga**-bunga.
-
Makna 2: Imbalan Uang (Pinjaman/Tabungan)
Merujuk pada biaya tambahan yang harus dibayarkan atas penggunaan uang pinjaman, atau imbalan yang diberikan atas uang yang ditabung.
Contoh Kalimat:
- Bank menawarkan **bunga** pinjaman yang rendah untuk nasabah baru.
- Setiap bulan, ia menerima **bunga** dari tabungannya di bank.
- Peminjam harus membayar pokok utang beserta **bunga**nya.
-
Makna 3: Hiasan atau Perhiasan
Merujuk pada ornamen atau dekorasi yang digunakan untuk memperindah sesuatu.
Contoh Kalimat:
- Pakaian adat itu dihiasi dengan **bunga**-**bunga** bordiran yang cantik.
- Wanita itu memakai kalung dengan **bunga** permata yang berkilau.
- Pelaminan itu dihias dengan berbagai **bunga** dan kain sutra.
10. Pasang
-
Makna 1: Memasang atau Mengenakan
Tindakan menempelkan, menyatukan, atau mengenakan sesuatu pada tempatnya.
Contoh Kalimat:
- Tukang itu sedang **pasang** genteng di atap rumah.
- Jangan lupa **pasang** sabuk pengaman sebelum mobil berjalan.
- Dia mencoba **pasang** kembali mainan yang rusak itu.
-
Makna 2: Gelombang Air Laut yang Naik
Merujuk pada kondisi air laut yang sedang naik atau tinggi, biasanya terjadi secara periodik.
Contoh Kalimat:
- Para nelayan tidak bisa melaut karena air sedang **pasang**.
- Perahu itu terdampar saat air laut surut, dan baru bisa bergerak lagi saat **pasang**.
- Ombak besar sering terjadi saat **pasang** air laut yang tinggi.
11. Membangun
-
Makna 1: Mendirikan Bangunan atau Struktur
Tindakan mendirikan, membuat, atau menciptakan suatu konstruksi fisik seperti rumah, gedung, atau jembatan.
Contoh Kalimat:
- Pemerintah berencana akan **membangun** jalan tol baru di wilayah itu.
- Mereka bekerja keras untuk **membangun** rumah impian mereka.
- Para insinyur terlibat dalam proyek **membangun** bendungan besar.
-
Makna 2: Membentuk, Mengembangkan, atau Meningkatkan
Tindakan membentuk, mengembangkan, atau meningkatkan sesuatu yang bersifat non-fisik, seperti karakter, kapasitas, atau reputasi.
Contoh Kalimat:
- Latihan rutin dapat **membangun** otot yang kuat dan sehat.
- Seorang pemimpin harus mampu **membangun** kepercayaan di antara anggotanya.
- Pendidikan adalah kunci untuk **membangun** sumber daya manusia yang berkualitas.
12. Hak
-
Makna 1: Milik atau Sesuatu yang Berhak Dimiliki
Merujuk pada kepemilikan atau klaim yang sah atas sesuatu, kebebasan, atau perlindungan yang secara sah dimiliki seseorang.
Contoh Kalimat:
- Setiap warga negara memiliki **hak** untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
- Dia menuntut **hak**-**hak**nya sebagai pekerja yang tidak dipenuhi.
- Mendapatkan upah adalah **hak** setiap karyawan setelah bekerja.
-
Makna 2: Bagian Bawah Sepatu (Tumit)
Merujuk pada bagian tumit pada sepatu, terutama sepatu wanita yang tinggi.
Contoh Kalimat:
- Wanita itu memakai sepatu ber-**hak** tinggi ke pesta.
- **Hak** sepatunya patah saat ia berjalan terburu-buru.
- Desainer sepatu itu menciptakan model dengan **hak** yang unik.
13. Mengayun
-
Makna 1: Bergerak Maju Mundur atau Bergelombang
Tindakan menggerakkan sesuatu secara berulang-ulang ke depan dan ke belakang atau dari satu sisi ke sisi lain.
Contoh Kalimat:
- Anak kecil itu tertawa riang saat **mengayun** di ayunan.
- Pohon kelapa itu **mengayun** ditiup angin sepoi-sepoi.
- Dia **mengayun**kan tangan untuk memberikan tanda.
-
Makna 2: Membuai atau Meninabobokan
Tindakan menggerakkan secara lembut dan berirama untuk menenangkan atau menidurkan seseorang, biasanya bayi.
Contoh Kalimat:
- Ibu dengan lembut **mengayun** bayinya hingga tertidur pulas.
- Lagu nina bobo itu seolah **mengayun** hatiku yang gelisah.
- Dia duduk di kursi goyang sambil **mengayun** cucunya.
14. Gelang
-
Makna 1: Perhiasan yang Dipakai di Pergelangan Tangan
Merujuk pada perhiasan berbentuk lingkaran yang dikenakan di pergelangan tangan atau kaki.
Contoh Kalimat:
- Dia memakai **gelang** emas yang indah di pergelangan tangannya.
- Anak-anak suka mengumpulkan **gelang** persahabatan warna-warni.
- Tangan itu dihiasi dengan **gelang** perak yang ukirannya rumit.
-
Makna 2: Gerakan Kaki (Menggelangkan Kaki)
Bentuk kata kerja dari "menggelangkan", yang berarti menggerakkan atau memutar-mutar kaki atau pergelangan kaki.
Contoh Kalimat:
- Penari itu dengan lincah **gelang**kan kakinya mengikuti irama musik.
- Jangan **gelang**kan kakimu terlalu sering, bisa terkilir.
- Ia **gelang**kan kakinya untuk meredakan pegal setelah berjalan jauh.
15. Salam
-
Makna 1: Sapaan atau Ucapan Selamat
Merujuk pada ucapan atau isyarat untuk menyapa, menghormati, atau menyampaikan doa keselamatan.
Contoh Kalimat:
- Dia memberikan **salam** hangat kepada semua tamu yang hadir.
- Ucapkan **salam** saat kamu masuk ke rumah orang lain.
- Pak Guru membalas **salam** dari murid-muridnya.
-
Makna 2: Nama Pohon (Daun Salam)
Merujuk pada pohon dan daunnya yang sering digunakan sebagai bumbu masakan di Indonesia.
Contoh Kalimat:
- Ibu menambahkan beberapa lembar daun **salam** ke dalam masakan rendang.
- Pohon **salam** tumbuh subur di halaman belakang rumah.
- Aroma nasi goreng semakin harum berkat daun **salam**.
16. Papan
-
Makna 1: Potongan Kayu yang Tipis dan Lebar
Merujuk pada sepotong kayu yang telah digergaji menjadi bentuk pipih dan panjang, digunakan untuk konstruksi atau bahan lainnya.
Contoh Kalimat:
- Tukang itu memotong **papan** kayu menjadi beberapa bagian.
- Dinding gubuk itu terbuat dari susunan **papan** yang sudah tua.
- Kami membutuhkan beberapa **papan** lagi untuk membuat meja ini.
-
Makna 2: Media Informasi atau Tempat Pengumuman
Merujuk pada permukaan datar yang digunakan untuk menulis, menampilkan pengumuman, atau sebagai media informasi.
Contoh Kalimat:
- Berita penting itu ditempelkan di **papan** pengumuman sekolah.
- Guru menulis soal matematika di **papan** tulis.
- **Papan** nama toko itu sudah usang dan perlu diganti.
17. Saksi
-
Makna 1: Orang yang Melihat atau Mengalami Kejadian
Merujuk pada individu yang hadir dan mengamati suatu peristiwa atau kejadian, sehingga dapat memberikan keterangan.
Contoh Kalimat:
- Beberapa **saksi** mata memberikan kesaksian di pengadilan.
- Saya menjadi **saksi** bisu atas kecelakaan tragis itu.
- Penyidik meminta keterangan dari **saksi** kunci dalam kasus tersebut.
-
Makna 2: Bukti atau Tanda
Merujuk pada tanda atau bukti yang menunjukkan kebenaran suatu hal, atau sebagai penunjuk adanya sesuatu.
Contoh Kalimat:
- Cincin itu adalah **saksi** bisu kisah cinta mereka.
- Karya seninya menjadi **saksi** kemampuannya yang luar biasa.
- Bekas luka di tangannya adalah **saksi** dari petualangannya di hutan.
18. Paras
-
Makna 1: Wajah atau Roman Muka
Merujuk pada rupa atau bentuk muka seseorang, sering dikaitkan dengan kecantikan atau ketampanan.
Contoh Kalimat:
- Gadis itu memiliki **paras** yang sangat rupawan.
- Meskipun sudah tua, **paras** ibunya masih terlihat cantik.
- **Paras**nya yang muram menunjukkan kesedihan yang mendalam.
-
Makna 2: Mengikis atau Meratakan (Memaras)
Bentuk kata kerja yang berarti mengikis, meratakan, atau memotong permukaan sesuatu hingga rata atau halus.
Contoh Kalimat:
- Petani itu **paras** ujung dahan pohon agar tumbuh lebih rapi.
- Dengan pisau tajam, ia **paras** kulit buah hingga bersih.
- Tukang kayu itu **paras** permukaan kayu agar menjadi halus.
19. Surat
-
Makna 1: Dokumen Tertulis atau Pesan Tertulis
Merujuk pada selembar kertas atau dokumen yang berisi tulisan untuk menyampaikan informasi, pesan, atau bukti.
Contoh Kalimat:
- Saya menerima **surat** panggilan kerja dari perusahaan itu.
- Dia menulis **surat** cinta yang sangat romantis untuk kekasihnya.
- **Surat** izin mengemudi (SIM) adalah dokumen penting.
-
Makna 2: Kuku atau Bagian Ujung Jari
Merujuk pada kuku, atau bagian ujung jari tangan/kaki (sering digunakan dalam konteks puisi atau sastra lama).
Contoh Kalimat:
- Gadis itu mengukir nama kekasihnya di **surat** kuku jempolnya. (Penggunaan kuno/sastra)
- Jangan biarkan **surat** kuku tumbuh terlalu panjang. (Jarang, lebih umum kuku)
- Nenek itu memakai pacar di **surat** jarinya. (Penggunaan kuno/sastra)
20. Kabar
-
Makna 1: Berita atau Informasi
Merujuk pada informasi tentang peristiwa, kejadian, atau keadaan yang baru diketahui.
Contoh Kalimat:
- Saya sangat senang mendengar **kabar** baik tentang kelulusanmu.
- Ada **kabar** buruk tentang kondisi ekonomi negara saat ini.
- Dia selalu ingin tahu **kabar** terbaru dari teman-temannya di perantauan.
-
Makna 2: Mengabarkan atau Memberi Tahu (Mengabar)
Bentuk kata kerja dari "mengabar" yang berarti menyampaikan berita atau informasi kepada seseorang.
Contoh Kalimat:
- Dia berjanji akan **kabar**kan hasilnya secepat mungkin.
- Tolong **kabar**kan kepada semua anggota bahwa rapat dibatalkan.
- Saya akan **kabar**kan jadwal keberangkatan setelah memastikannya.
21. Tiba
-
Makna 1: Datang atau Sampai
Mengacu pada saat mencapai suatu tempat atau waktu yang dituju.
Contoh Kalimat:
- Kereta api itu akan **tiba** di stasiun pada pukul dua siang.
- Setelah perjalanan panjang, akhirnya kami **tiba** di tujuan dengan selamat.
- Surat lamaran saya sudah **tiba** di meja HRD perusahaan.
-
Makna 2: Tidak Disengaja atau Mendadak (dalam "Tiba-tiba")
Kata "tiba" ini lebih sering digunakan dalam frasa "tiba-tiba", yang menunjukkan sesuatu terjadi secara mendadak atau tidak disengaja.
Contoh Kalimat:
- **Tiba**-**tiba** listrik padam saat kami sedang menonton film.
- Ia merasa senang ketika **tiba**-**tiba** mendapat hadiah kejutan.
- Anak kucing itu **tiba**-**tiba** muncul di balik semak-semak.
22. Waktu
-
Makna 1: Masa atau Jangka Waktu
Merujuk pada dimensi keberadaan di mana peristiwa terjadi secara berurutan, atau suatu periode tertentu.
Contoh Kalimat:
- **Waktu** adalah uang, jadi jangan sia-siakan.
- Ada **waktu** untuk bekerja dan ada **waktu** untuk beristirahat.
- Dia selalu datang tepat **waktu** untuk janji temu.
-
Makna 2: Ketika atau Saat
Sebagai kata penghubung yang menunjukkan saat atau kala sesuatu terjadi.
Contoh Kalimat:
- Dia tertawa **waktu** mendengar cerita lucu itu.
- Saya sering merasa rindu kampung halaman **waktu** hujan turun.
- Mereka berteriak kegirangan **waktu** tim favoritnya mencetak gol.
23. Jalan
-
Makna 1: Lintasan atau Ruas untuk Berlalu Lintas
Merujuk pada jalur yang dibuat untuk dilewati oleh kendaraan atau pejalan kaki.
Contoh Kalimat:
- **Jalan** menuju puncak gunung itu sangat terjal.
- Kami melewati **jalan** raya yang ramai dengan kendaraan.
- Pemerintah sedang memperbaiki **jalan** yang rusak di desa itu.
-
Makna 2: Berjalan atau Bergerak Maju
Tindakan menggerakkan kaki secara bergantian untuk berpindah tempat.
Contoh Kalimat:
- Anak kecil itu baru **jalan** sendiri tanpa bantuan.
- Setiap pagi, saya suka **jalan**-**jalan** santai di taman.
- Ayo kita **jalan** kaki saja, lokasinya tidak terlalu jauh.
24. Untung
-
Makna 1: Keberuntungan atau Nasib Baik
Merujuk pada keadaan baik atau peristiwa yang menguntungkan yang terjadi secara kebetulan.
Contoh Kalimat:
- Sungguh **untung** saya tidak terjebak kemacetan pagi ini.
- Ia merasa sangat **untung** bisa memenangkan undian berhadiah itu.
- **Untung** saja hujan tidak jadi turun saat acara berlangsung.
-
Makna 2: Laba atau Keuntungan Finansial
Merujuk pada selisih positif antara pendapatan dan biaya, keuntungan dalam berdagang atau berbisnis.
Contoh Kalimat:
- Pedagang itu mendapat **untung** besar dari penjualan dagangannya.
- Perusahaan mencatat **untung** bersih yang meningkat tahun ini.
- Ia berinvestasi dengan harapan mendapatkan **untung** yang signifikan.
25. Kipas
-
Makna 1: Alat untuk Menggerakkan Udara
Merujuk pada alat, baik manual maupun elektrik, yang berfungsi untuk menggerakkan udara dan menciptakan hembusan angin.
Contoh Kalimat:
- Pada zaman dahulu, orang menggunakan **kipas** bambu untuk mendinginkan diri.
- Di musim panas, **kipas** angin menjadi barang yang sangat dibutuhkan.
- Dia membawa **kipas** tangan agar tidak kepanasan di keramaian.
-
Makna 2: Mengipasi atau Menggerakkan Udara
Tindakan menggerakkan alat kipas atau benda lain untuk membuat angin.
Contoh Kalimat:
- Ibu sedang **kipas**-**kipas** sate agar cepat matang.
- Dengan tenang, ia **kipas** wajahnya yang berkeringat.
- Anak itu **kipas** api unggun agar tidak padam.
26. Asam
-
Makna 1: Rasa (Masam)
Merujuk pada salah satu dari empat rasa dasar, yang ditimbulkan oleh zat-zat seperti cuka atau lemon, terasa masam.
Contoh Kalimat:
- Buah mangga muda itu rasanya sangat **asam**.
- Minuman limun ini memiliki cita rasa **asam** dan segar.
- Dia tidak terlalu suka makanan yang terlalu **asam**.
-
Makna 2: Nama Pohon (Pohon Asam)
Merujuk pada pohon tropis yang menghasilkan buah dengan rasa masam, sering digunakan dalam masakan atau minuman.
Contoh Kalimat:
- Di belakang rumah tumbuh pohon **asam** yang rindang.
- Ibu membeli **asam** jawa di pasar untuk bumbu masakan.
- Buah **asam** sering diolah menjadi minuman tradisional yang menyegarkan.
27. Beruang
-
Makna 1: Nama Hewan Mamalia
Merujuk pada hewan mamalia besar dengan bulu tebal, cakar tajam, dan umumnya omnivora.
Contoh Kalimat:
- **Beruang** kutub hidup di daerah yang sangat dingin.
- Anak-anak sangat suka melihat **beruang** madu di kebun binatang.
- Film kartun itu menampilkan karakter **beruang** yang lucu.
-
Makna 2: Mempunyai Uang (Ber + Uang)
Mengacu pada kondisi seseorang atau sesuatu yang memiliki atau mempunyai uang.
Contoh Kalimat:
- Ia selalu **beruang** banyak karena rajin menabung.
- Orang yang **beruang** biasanya tidak khawatir dengan harga barang.
- Para pengusaha muda itu tergolong orang yang sudah **beruang**.
28. Ringan
-
Makna 1: Tidak Berat Bobotnya
Mengacu pada sesuatu yang memiliki bobot yang sedikit atau mudah diangkat.
Contoh Kalimat:
- Koper ini sangat **ringan**, mudah dibawa kemana-mana.
- Bulu burung itu sangat **ringan** saat tertiup angin.
- Ia mengangkat beban yang **ringan** untuk pemanasan.
-
Makna 2: Mudah, Gampang, atau Tidak Sulit
Mengacu pada suatu tugas, masalah, atau keadaan yang mudah dilakukan atau tidak memerlukan banyak usaha.
Contoh Kalimat:
- Soal ujian kali ini terasa sangat **ringan** baginya.
- Pekerjaan itu sangat **ringan** jika dikerjakan bersama-sama.
- Ia memiliki sifat **ringan** tangan, selalu siap membantu orang lain.
29. Keras
-
Makna 1: Tidak Lunak atau Padat
Mengacu pada suatu benda yang memiliki tekstur padat, tidak mudah berubah bentuk, atau sulit ditembus.
Contoh Kalimat:
- Meja ini terbuat dari kayu yang sangat **keras**.
- Batu berlian adalah mineral yang paling **keras** di dunia.
- Tanah di musim kemarau menjadi sangat **keras** dan retak-retak.
-
Makna 2: Kuat, Tegas, atau Sulit
Mengacu pada suara yang kuat, tindakan yang tegas, atau suatu situasi yang sulit dan membutuhkan upaya besar.
Contoh Kalimat:
- Dia berbicara dengan suara yang **keras** agar semua orang mendengar.
- Pemerintah memberikan hukuman yang **keras** bagi para koruptor.
- Hidup di kota besar membutuhkan kerja **keras** dan ketekunan.
30. Besi
-
Makna 1: Jenis Logam
Merujuk pada unsur logam yang kuat, ulet, dan banyak digunakan dalam konstruksi dan industri.
Contoh Kalimat:
- Jembatan itu terbuat dari rangka **besi** yang kokoh.
- Pengrajin itu sedang menempa **besi** panas menjadi sebuah pedang.
- Pagar rumahnya terbuat dari **besi** tempa dengan ukiran indah.
-
Makna 2: Kuat atau Sangat Kuat (Idiomatis)
Digunakan secara metaforis untuk menyatakan kekuatan atau ketahanan yang luar biasa, sering dalam frasa seperti "berotot besi" atau "hati besi".
Contoh Kalimat:
- Semangatnya sekuat **besi** menghadapi segala cobaan hidup.
- Prajurit itu memiliki otot **besi** yang terbentuk dari latihan keras.
- Meskipun hatinya sekeras **besi**, ia tetap memiliki sisi lembut.
31. Mata
-
Makna 1: Organ Penglihatan
Merujuk pada organ tubuh yang berfungsi untuk melihat atau indra penglihatan.
Contoh Kalimat:
- Dia memiliki **mata** yang indah dan tajam.
- Saya merasakan sakit di **mata** setelah terlalu lama menatap layar komputer.
- Kacamata membantu orang dengan gangguan penglihatan agar **mata**nya bisa melihat dengan jelas.
-
Makna 2: Sumber Air
Merujuk pada sumber atau awal mula aliran air, seperti mata air.
Contoh Kalimat:
- Di pegunungan itu terdapat banyak **mata** air bersih.
- Penduduk desa mengambil air minum dari **mata** air yang mengalir.
- Petualang itu menemukan **mata** air tersembunyi di dalam gua.
-
Makna 3: Satuan Uang atau Mata Uang
Merujuk pada satuan nilai uang suatu negara, seperti mata uang.
Contoh Kalimat:
- Transaksi itu menggunakan **mata** uang asing, yaitu Dolar Amerika.
- Nilai tukar **mata** uang rupiah terhadap dolar sedang melemah.
- Setiap negara memiliki **mata** uangnya sendiri sebagai alat transaksi.
32. Lidah
-
Makna 1: Organ Pengecap
Merujuk pada organ berotot di dalam mulut yang berfungsi untuk mengecap rasa, membantu mengunyah, dan berbicara.
Contoh Kalimat:
- Ia menjulurkan **lidah**nya saat kepedasan.
- Dokter memeriksa kondisi **lidah** pasien yang terlihat pucat.
- Anak itu tidak sengaja menggigit **lidah**nya saat makan.
-
Makna 2: Api (Lidah Api)
Merujuk pada bentuk api yang menjulur-julur ke atas, sering disebut "lidah api".
Contoh Kalimat:
- **Lidah** api membubung tinggi dari kebakaran hebat itu.
- Ia melihat **lidah** api melalap habis hutan bambu.
- Api unggun itu memancarkan **lidah** api berwarna oranye.
33. Kaki
-
Makna 1: Anggota Tubuh untuk Berjalan
Merujuk pada bagian tubuh bawah yang digunakan untuk berdiri, berjalan, dan berlari.
Contoh Kalimat:
- Ia merasakan nyeri di **kaki**nya setelah berlari maraton.
- Anak kecil itu belajar **kaki**-**kaki**an untuk pertama kalinya.
- Dokter menyarankan untuk mengangkat **kaki** yang terkilir.
-
Makna 2: Bagian Bawah atau Penyangga
Merujuk pada bagian penopang atau dasar dari suatu benda, seperti kaki meja atau kaki gunung.
Contoh Kalimat:
- **Kaki** meja itu patah karena beban yang terlalu berat.
- Mereka mendaki hingga **kaki** gunung sebelum mendirikan tenda.
- Burung itu bertengger di **kaki** jendela.
34. Tangan
-
Makna 1: Anggota Tubuh bagian Atas
Merujuk pada anggota tubuh yang dimulai dari bahu hingga ujung jari, digunakan untuk memegang, bekerja, dan banyak aktivitas lainnya.
Contoh Kalimat:
- Ia menulis dengan **tangan** kanannya.
- Anak itu memegang **tangan** ibunya erat-erat saat menyeberang jalan.
- Saya merasakan kesemutan di **tangan** setelah tidur dengan posisi yang salah.
-
Makna 2: Kekuasaan atau Kontrol (Idiomatis)
Digunakan secara idiomatis untuk menunjukkan kekuasaan, pengaruh, atau kontrol atas sesuatu, sering dalam frasa seperti "tangan besi" atau "tangan kanan".
Contoh Kalimat:
- Pemerintah bertindak dengan **tangan** besi untuk memberantas korupsi.
- Dia adalah **tangan** kanan bos di perusahaan itu.
- Proyek besar itu kini berada di **tangan** ahlinya.
35. Kepala
-
Makna 1: Bagian Tubuh Paling Atas
Merujuk pada bagian paling atas dari tubuh manusia atau hewan, tempat otak dan organ sensorik utama berada.
Contoh Kalimat:
- Ia memakai topi untuk melindungi **kepala**nya dari sengatan matahari.
- Anak itu mengangguk-angguk **kepala**nya tanda setuju.
- Dokter memeriksa **kepala** pasien yang terbentur.
-
Makna 2: Pemimpin atau Ketua
Merujuk pada orang yang memimpin atau mengepalai suatu organisasi, kelompok, atau daerah.
Contoh Kalimat:
- Pak Budi adalah **kepala** desa yang sangat dihormati warga.
- Para **kepala** sekolah dari berbagai daerah berkumpul untuk rapat.
- Dia ditunjuk sebagai **kepala** proyek pembangunan jalan baru.
36. Tali
-
Makna 1: Benang Tebal atau Tambang
Merujuk pada benda panjang yang terbuat dari serat yang dianyam atau dipilin, digunakan untuk mengikat, menarik, atau menggantung.
Contoh Kalimat:
- Ia mengikat barang bawaannya dengan seutas **tali** yang kuat.
- Anak-anak bermain lompat **tali** di halaman.
- Nelayan itu memperbaiki **tali** pancingnya yang putus.
-
Makna 2: Ikatan atau Hubungan (Idiomatis)
Digunakan secara metaforis untuk menunjukkan ikatan, hubungan, atau koneksi, sering dalam frasa seperti "tali persaudaraan" atau "tali kasih".
Contoh Kalimat:
- Mereka memiliki **tali** persaudaraan yang sangat erat.
- Putusnya **tali** kasih seringkali menyakitkan.
- Penting untuk menjaga **tali** silaturahmi antar sesama.
37. Panah
-
Makna 1: Senjata (Busur dan Anak Panah)
Merujuk pada senjata yang terdiri dari busur untuk melontarkan anak panah, digunakan untuk berburu atau berperang.
Contoh Kalimat:
- Pemanah itu melepaskan **panah**nya tepat mengenai sasaran.
- Suku asli menggunakan **panah** beracun untuk berburu.
- Dalam mitologi, dewa cinta sering digambarkan membawa **panah**.
-
Makna 2: Arah atau Penunjuk Arah
Merujuk pada simbol grafis berbentuk anak panah yang digunakan untuk menunjukkan arah.
Contoh Kalimat:
- Ikuti **panah** petunjuk ini untuk menemukan pintu keluar.
- Tanda **panah** ke kanan berarti belok kanan.
- Kompas selalu menunjukkan **panah** ke arah utara.
38. Bulu
-
Makna 1: Rambut Halus (pada Hewan atau Manusia)
Merujuk pada lapisan penutup tubuh hewan (seperti burung atau mamalia) atau rambut halus yang tumbuh di tubuh manusia.
Contoh Kalimat:
- Burung merak memiliki **bulu** yang sangat indah dan berwarna-warni.
- Anak kucing itu memiliki **bulu** yang lembut dan halus.
- Wanita itu mencukur **bulu** kakinya agar terlihat lebih bersih.
-
Makna 2: Alat Tulis Kuno (Bulu Angsa)
Merujuk pada pena yang terbuat dari bulu burung (terutama angsa) yang digunakan sebagai alat tulis di masa lalu.
Contoh Kalimat:
- Di museum itu terdapat koleksi alat tulis kuno, termasuk **bulu** angsa.
- Para penulis zaman dahulu sering menggunakan **bulu** dan tinta.
- Kaligrafi indah itu dibuat menggunakan **bulu** pena khusus.
39. Mengukur
-
Makna 1: Menentukan Ukuran atau Dimensi
Tindakan menentukan panjang, lebar, tinggi, berat, atau volume suatu benda menggunakan alat ukur.
Contoh Kalimat:
- Tukang jahit sedang **mengukur** panjang kain untuk gaun pesanan.
- Kami harus **mengukur** suhu ruangan dengan termometer.
- Pekerjaan utama seorang insinyur adalah **mengukur** dan menghitung struktur.
-
Makna 2: Melawan atau Menguji Kekuatan (Idiomatis)
Digunakan secara idiomatis untuk menguji atau membandingkan kekuatan, kemampuan, atau batas-batas sesuatu, sering dalam frasa "mengukur kekuatan".
Contoh Kalimat:
- Tim sepak bola itu siap **mengukur** kekuatan lawan di final.
- Ia ingin **mengukur** seberapa jauh batas kesabarannya.
- Para pemimpin negara itu mencoba **mengukur** niat baik satu sama lain.
40. Jaga
-
Makna 1: Merawat, Memelihara, atau Melindungi
Tindakan menjaga, merawat, atau melindungi sesuatu agar tetap aman, baik, atau berfungsi.
Contoh Kalimat:
- Kita harus **jaga** kebersihan lingkungan agar tetap sehat.
- Petugas keamanan bertugas untuk **jaga** kantor di malam hari.
- Dia berjanji akan selalu **jaga** rahasia sahabatnya.
-
Makna 2: Berhati-hati atau Waspada
Seruan untuk berhati-hati atau waspada terhadap kemungkinan bahaya atau kesalahan.
Contoh Kalimat:
- **Jaga** baik-baik barang berhargamu di tempat ramai.
- **Jaga** sikapmu di hadapan orang tua.
- Anak-anak, **jaga**-**jaga** ada anjing galak di sana.
41. Jangka
-
Makna 1: Alat Gambar Lingkaran
Merujuk pada alat yang terdiri dari dua kaki, digunakan untuk menggambar lingkaran atau mengukur jarak pada peta.
Contoh Kalimat:
- Arsitek itu menggunakan **jangka** untuk menggambar denah.
- Anak sekolah belajar menggunakan **jangka** di pelajaran matematika.
- Dengan **jangka** dan penggaris, ia membuat pola yang presisi.
-
Makna 2: Periode Waktu atau Batas Waktu
Merujuk pada kurun waktu, periode tertentu, atau batas waktu yang ditentukan.
Contoh Kalimat:
- Proyek ini memiliki **jangka** waktu pengerjaan selama tiga bulan.
- Investasi ini memberikan keuntungan dalam **jangka** panjang.
- Mereka memberikan pinjaman dengan **jangka** pendek yang fleksibel.
42. Karang
-
Makna 1: Batu Endapan di Laut (Karang Laut)
Merujuk pada batuan keras yang terbentuk dari endapan organisme laut, seperti terumbu karang.
Contoh Kalimat:
- Penyelam itu mengagumi keindahan terumbu **karang** di bawah laut.
- Banyak ikan kecil berlindung di antara **karang**-**karang** yang berwarna-warni.
- Perahu itu tersangkut di **karang** saat air surut.
-
Makna 2: Mengarang atau Menyusun Cerita/Tulisan
Tindakan menyusun, menciptakan, atau menulis suatu karya tulis seperti cerita, lagu, atau puisi.
Contoh Kalimat:
- Penulis itu sedang **karang** novel terbarunya.
- Guru meminta murid-murid untuk **karang** cerita pendek.
- Musisi itu dikenal karena kemampuannya **karang** lagu yang indah.
43. Bilah
-
Makna 1: Satuan Hitungan untuk Benda Pipih dan Tajam
Kata penggolong atau satuan untuk benda-benda yang pipih, tipis, dan tajam seperti pisau, pedang, atau bambu.
Contoh Kalimat:
- Dia mengeluarkan se**bilah** pisau dari sarungnya.
- Petani itu memotong bambu menjadi beberapa **bilah** tipis.
- Museum itu memamerkan se**bilah** keris kuno yang bersejarah.
-
Makna 2: Bagian dari Benda yang Pipih (Bilah Pintu, Bilah Jendela)
Merujuk pada bagian pipih dan panjang yang membentuk suatu struktur, seperti bilah pintu, bilah jendela, atau bilah kipas.
Contoh Kalimat:
- **Bilah**-**bilah** jendela itu tertutup rapat.
- Angin kencang menyebabkan **bilah** pintu berderit.
- Kipas angin itu memiliki tiga **bilah** yang berputar cepat.
44. Mengalir
-
Makna 1: Bergerak Seperti Air atau Cairan
Tindakan bergerak atau bergerak terus-menerus seperti air, dari tempat yang tinggi ke rendah atau dari satu titik ke titik lain.
Contoh Kalimat:
- Air sungai itu jernih dan **mengalir** deras ke hilir.
- Darah **mengalir** dari luka di lengannya.
- Tetesan air hujan **mengalir** di kaca jendela.
-
Makna 2: Mengalirkan Dana atau Informasi
Tindakan menyalurkan, mendistribusikan, atau memindahkan sesuatu yang bersifat non-fisik seperti dana, informasi, atau energi.
Contoh Kalimat:
- Pemerintah **mengalir**kan dana bantuan kepada korban bencana.
- Informasi penting itu **mengalir** dengan cepat melalui media sosial.
- Sistem irigasi baru itu dapat **mengalir**kan air ke seluruh sawah.
45. Mengerti
-
Makna 1: Memahami atau Menangkap Makna
Mengacu pada kemampuan untuk memahami atau menangkap maksud, arti, atau penjelasan dari sesuatu.
Contoh Kalimat:
- Saya tidak **mengerti** mengapa dia marah begitu.
- Apakah kamu sudah **mengerti** pelajaran yang dijelaskan guru?
- Dia butuh waktu untuk **mengerti** semua instruksi yang rumit itu.
-
Makna 2: Menyadari atau Mengetahui
Mengacu pada keadaan menyadari atau mengetahui sesuatu, seringkali dalam konteks perasaan atau situasi.
Contoh Kalimat:
- Dia **mengerti** bahwa kesalahannya tidak bisa dimaafkan begitu saja.
- Saya **mengerti** perasaan sedih yang kamu rasakan saat ini.
- Pemerintah **mengerti** akan kesulitan ekonomi yang dialami rakyatnya.
46. Jaring
-
Makna 1: Alat Penangkap dari Benang Anyaman
Merujuk pada alat yang terbuat dari benang atau tali yang dianyam membentuk lubang-lubang, digunakan untuk menangkap ikan, burung, atau serangga.
Contoh Kalimat:
- Nelayan itu melempar **jaring**nya ke laut untuk menangkap ikan.
- Burung itu terperangkap dalam **jaring** yang dipasang pemburu.
- **Jaring** laba-laba terlihat jelas di sudut ruangan.
-
Makna 2: Hubungan atau Sistem Koneksi (Jaringan)
Merujuk pada suatu sistem hubungan, koneksi, atau struktur yang saling terkait, sering disingkat dari "jaringan".
Contoh Kalimat:
- Perusahaan itu memiliki **jaring**an bisnis yang luas di seluruh negeri.
- Ponsel saya tidak mendapatkan sinyal karena tidak ada **jaring**an.
- **Jaring**an internet di daerah terpencil masih sangat terbatas.
47. Saring
-
Makna 1: Memisahkan Kotoran (Menyaring)
Tindakan memisahkan partikel padat dari cairan atau gas menggunakan saringan atau penyaring.
Contoh Kalimat:
- Ibu sedang **saring** santan kelapa untuk membuat kue.
- Air kotor itu perlu di**saring** sebelum diminum.
- Mesin itu berfungsi untuk **saring** debu dari udara.
-
Makna 2: Menyeleksi Informasi atau Memilah (Menyaring)
Tindakan menyeleksi, memilah, atau mengevaluasi informasi agar hanya yang relevan atau benar yang diterima.
Contoh Kalimat:
- Kita harus **saring** informasi yang beredar di media sosial.
- Dia selalu **saring** perkataan orang lain agar tidak mudah terpengaruh.
- Penting untuk **saring** berita hoax sebelum menyebarkannya.
48. Bakar
-
Makna 1: Mengenai Api atau Membara
Tindakan menyalakan api pada sesuatu, atau keadaan sesuatu yang terbakar.
Contoh Kalimat:
- Mereka sedang **bakar** sampah di belakang rumah.
- Hati-hati, kayu itu masih **bakar** dan panas.
- Kami akan **bakar** jagung saat acara kumpul keluarga.
-
Makna 2: Rasa Pedas Terbakar (Idiomatis)
Digunakan untuk menggambarkan sensasi rasa pedas yang sangat kuat, seperti terbakar di mulut atau tenggorokan.
Contoh Kalimat:
- Sambal ini sangat pedas, rasanya seperti **bakar** lidah.
- Makanan Thailand itu membuat mulutku terasa **bakar**.
- Setelah makan cabai, tenggorokannya terasa **bakar**.
49. Sumbang
-
Makna 1: Memberi Bantuan atau Donasi
Tindakan memberikan kontribusi, bantuan, atau donasi, baik berupa uang, barang, atau tenaga.
Contoh Kalimat:
- Masyarakat **sumbang** dana untuk pembangunan masjid baru.
- Ia rutin **sumbang** sebagian gajinya untuk amal.
- Organisasi itu mengumpulkan **sumbang**an pakaian bekas untuk korban bencana.
-
Makna 2: Tidak Sesuai, Tidak Harmonis, atau Fals
Mengacu pada sesuatu yang tidak pas, tidak harmonis, atau tidak sesuai, sering digunakan dalam konteks suara atau melodi yang fals.
Contoh Kalimat:
- Suara penyanyi itu sedikit **sumbang** di bagian akhir lagu.
- Pendapatnya terasa **sumbang** dan tidak sesuai dengan mayoritas.
- Ada nada yang **sumbang** dalam orkestra musik itu.
50. Menyala
-
Makna 1: Bersinar atau Memancarkan Cahaya
Mengacu pada keadaan menghasilkan atau memancarkan cahaya, seperti lampu atau api.
Contoh Kalimat:
- Lampu jalan mulai **menyala** saat senja tiba.
- Bintang-bintang di langit **menyala** terang di malam hari.
- Api unggun itu terus **menyala** sepanjang malam.
-
Makna 2: Terbakar atau Berkobar
Mengacu pada keadaan terbakar atau berkobar, seperti api yang membakar sesuatu.
Contoh Kalimat:
- Korek api itu sulit **menyala** karena basah.
- Kayu bakar itu **menyala** dengan cepat setelah disiram minyak tanah.
- Suhu panas membuat bara api semakin **menyala**.
51. Jeruk
-
Makna 1: Nama Buah
Merujuk pada buah-buahan dari genus Citrus yang memiliki rasa masam hingga manis dan kaya vitamin C.
Contoh Kalimat:
- Dia membuat jus **jeruk** yang segar di pagi hari.
- Ada banyak pohon **jeruk** di kebun paman.
- Rasa manis **jeruk** Bali sangat khas.
-
Makna 2: Memeras atau Mengikis (Menjeruk)
Bentuk kata kerja dari "menjeruk" yang berarti memeras, mengikis, atau melukai sesuatu, sering dalam konteks idiomatis.
Contoh Kalimat:
- Jangan coba **jeruk** orang lain untuk keuntunganmu sendiri.
- Pria itu mencoba **jeruk** uang dari turis asing.
- Tukang itu **jeruk** cat dinding yang sudah mengelupas.
52. Sikat
-
Makna 1: Alat Pembersih (Sikat Gigi, Sikat Baju)
Merujuk pada alat dengan bulu-bulu kasar atau halus yang digunakan untuk membersihkan atau merapikan.
Contoh Kalimat:
- Dia menggunakan **sikat** gigi baru yang lembut.
- Ambil **sikat** lantai untuk membersihkan kamar mandi.
- Ayah membersihkan sepatu dengan **sikat** dan sabun.
-
Makna 2: Memarahi, Mengerjakan dengan Cepat, atau Mengalahkan
Bentuk kata kerja informal yang berarti memarahi, mengerjakan sesuatu dengan cepat, atau mengalahkan lawan dengan mudah.
Contoh Kalimat:
- Bos **sikat** habis karyawannya yang terlambat.
- Ayo, **sikat** pekerjaan ini agar cepat selesai!
- Tim kami akan **sikat** lawan di pertandingan final.
53. Putih
-
Makna 1: Warna
Merujuk pada warna paling terang, seperti warna salju atau susu, kebalikan dari hitam.
Contoh Kalimat:
- Gaun pengantin itu berwarna **putih** bersih.
- Salju di pegunungan itu terlihat sangat **putih**.
- Langit cerah berwarna **putih** kebiruan.
-
Makna 2: Bersih atau Suci (Idiomatis)
Digunakan secara metaforis untuk menunjukkan kebersihan, kesucian, kemurnian, atau ketulusan.
Contoh Kalimat:
- Hatinya sangat **putih**, tidak ada sedikitpun dendam.
- Ia dikenal sebagai orang yang berhati **putih** dan jujur.
- Setelah beribadah, hatinya terasa **putih** dan damai.
54. Merah
-
Makna 1: Warna
Merujuk pada warna seperti darah atau api, salah satu warna primer.
Contoh Kalimat:
- Bendera Indonesia berwarna **merah** dan putih.
- Gaun **merah** itu sangat cocok dengan kulitnya.
- Lampu lalu lintas menunjukkan warna **merah**, berarti berhenti.
-
Makna 2: Malu atau Marah (Idiomatis)
Digunakan secara metaforis untuk menunjukkan rasa malu yang parah atau kemarahan, sering dalam frasa "muka merah".
Contoh Kalimat:
- Wajahnya menjadi **merah** padam karena malu saat ketahuan berbohong.
- Jangan membuat dia **merah** karena amarahnya bisa meledak.
- Pipinya memerah karena menahan rasa malu.
55. Hijau
-
Makna 1: Warna
Merujuk pada warna seperti daun pohon atau rumput, salah satu warna primer.
Contoh Kalimat:
- Daun-daun di hutan tropis berwarna **hijau** subur.
- Dia membeli mobil dengan warna **hijau** metalik.
- Lampu lalu lintas menunjukkan warna **hijau**, berarti jalan.
-
Makna 2: Belum Matang atau Baru (Idiomatis)
Digunakan secara metaforis untuk menunjukkan sesuatu yang belum matang, belum berpengalaman, atau masih baru.
Contoh Kalimat:
- Buah mangga itu masih **hijau**, belum bisa dimakan.
- Jangan terlalu percaya pada pemula yang masih **hijau** di bidang ini.
- Anak-anak itu masih **hijau** dalam memahami kompleksitas kehidupan.
Dan masih banyak lagi contoh lain yang bisa ditemukan dalam kekayaan Bahasa Indonesia. Daftar ini hanya sebagian kecil untuk memberikan gambaran betapa menariknya fenomena homonim.
Konteks: Kunci Memecahkan Teka-teki Homonim
Seperti yang telah kita lihat, homonim bisa menimbulkan ambiguitas jika hanya dilihat dari satu kata saja. Di sinilah peran konteks menjadi sangat krusial. Konteks menyediakan petunjuk yang diperlukan untuk menentukan makna yang dimaksud dari suatu kata berhomonim.
Konteks dapat berupa:
-
Konteks Kalimat:
Kata-kata lain di dalam kalimat yang sama seringkali memberikan petunjuk yang jelas. Misalnya, dalam kalimat "Ular itu memiliki bisa yang sangat mematikan", kata "ular" langsung mengarahkan kita pada makna "racun". Sementara itu, dalam kalimat "Saya bisa mengangkat beban itu", frasa "mengangkat beban" mengindikasikan makna "mampu".
-
Konteks Situasi atau Percakapan:
Lingkungan fisik atau situasi di mana percakapan berlangsung juga sangat penting. Jika Anda sedang berada di pasar tradisional, dan seseorang menawarkan "tahu", Anda otomatis akan mengasosiasikannya dengan makanan kedelai, bukan kemampuan kognitif. Demikian pula, jika Anda sedang di bengkel dan mendengar "pasang ban", Anda akan tahu itu berarti "menempelkan ban", bukan gelombang laut.
-
Konteks Budaya atau Pengetahuan Umum:
Pengetahuan tentang kebiasaan, budaya, atau fakta umum juga membantu. Kita tahu bahwa "bunga" bank adalah imbalan uang karena kita familiar dengan sistem perbankan, bukan karena "bunga" itu sendiri secara intrinsik terkait dengan uang.
"Tanpa konteks, kata adalah pisau bermata dua, bisa membelah makna yang dimaksud, atau melukai pemahaman."
Oleh karena itu, ketika berhadapan dengan homonim, kita tidak bisa hanya mengandalkan bentuk kata itu sendiri, melainkan harus selalu melihat gambaran yang lebih besar. Ini melatih kemampuan inferensi dan penalaran kita dalam berbahasa.
Menguasai Homonim: Tips untuk Komunikasi Efektif
Meskipun homonim bisa menjadi tantangan, menguasainya adalah langkah penting untuk menjadi penutur Bahasa Indonesia yang mahir dan komunikator yang efektif. Berikut adalah beberapa tips:
-
Perbanyak Membaca:
Semakin banyak Anda membaca, semakin sering Anda akan menemukan kata-kata berhomonim dalam berbagai konteks. Ini akan secara otomatis meningkatkan pemahaman Anda tentang penggunaannya.
-
Perhatikan Konteks:
Selalu prioritaskan konteks. Jika ada kata yang ambigu, lihat kata-kata di sekitarnya, subjek pembicaraan, atau situasi umum. Jangan langsung berasumsi satu makna saja.
-
Gunakan Kamus:
Ketika menemukan kata yang Anda curigai berhomonim, jangan ragu untuk memeriksanya di kamus. Kamus biasanya akan mencantumkan semua makna yang berbeda dari satu kata.
-
Berlatih dengan Membuat Kalimat:
Coba buat kalimat Anda sendiri menggunakan kata-kata berhomonim dengan makna yang berbeda. Ini akan membantu Anda memperkuat pemahaman dan penggunaan yang benar.
-
Tanyakan Jika Ragu:
Dalam komunikasi lisan, jika Anda tidak yakin dengan makna yang dimaksud, jangan takut untuk bertanya atau meminta klarifikasi. "Maksudnya 'bisa' yang racun atau yang mampu, ya?" bisa sangat membantu.
-
Sadar akan Ambiguitas:
Sebagai penulis atau pembicara, sadarilah potensi ambiguitas yang bisa timbul dari penggunaan homonim. Jika konteks tidak cukup kuat, pertimbangkan untuk menggunakan sinonim atau kalimat yang lebih eksplisit untuk menghindari kesalahpahaman.
Kesimpulan: Keindahan dalam Keragaman Makna
Homonim adalah cerminan dari kekayaan dan fleksibilitas Bahasa Indonesia. Mereka menunjukkan bagaimana bahasa dapat beradaptasi dan berkembang, memungkinkan satu bentuk kata untuk membawa berbagai beban makna yang berbeda secara bersamaan. Meskipun terkadang menimbulkan sedikit kebingungan, homonim pada dasarnya memperkaya ekspresi linguistik kita, memberikan ruang untuk kreativitas, humor, dan kedalaman.
Memahami dan menguasai homonim bukanlah sekadar menghafal daftar kata. Ini adalah tentang mengembangkan kepekaan linguistik, kemampuan untuk membaca antara baris, dan mengapresiasi kerumitan sebuah bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Dengan ketelitian dan latihan, setiap penutur Bahasa Indonesia dapat dengan mahir menavigasi dunia kata-kata berhomonim, membuka pintu menuju komunikasi yang lebih kaya dan efektif.